Divestasi ke Mind ID INCO Tetap Targetkan Tuntas Tahun Ini

 


PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan pertambangan nikel terkemuka, telah menetapkan target untuk menyelesaikan divestasi 14% sahamnya hingga akhir tahun ini. Penyelesaian divestasi ini sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan perpanjangan kontrak kerjanya di Indonesia.

"Perusahaan, bersama dengan Vale Canada Limited (VCL), PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM), telah menandatangani perjanjian induk divestasi. Perjanjian tersebut menentukan bahwa VCL dan SMM akan mentransfer kepemilikan saham mereka secara proporsional, sekitar 14%, kepada MIND ID, dan transaksi ini diharapkan selesai pada tahun 2024," kata Filia Alanda, Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia (INCO), dalam pernyataan resmi pada Kamis (18 Januari 2024).

Filia menyatakan bahwa negosiasi masih berlangsung di tingkat pemegang saham. "Perusahaan berkomitmen untuk mendukung penyelesaian proses divestasi dalam waktu yang ditargetkan," tambahnya.

Dia juga menjelaskan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah menekankan kepada perusahaan tentang pentingnya segera menyelesaikan proses divestasi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan perpanjangan kontrak kerja (KK) dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), dan memberikan kepastian bagi investasi perusahaan.

Vale Indonesia telah mengajukan permohonan IUPK pada April 2023 sebagai bentuk perpanjangan KK perusahaan yang akan berakhir pada Desember 2025.

Menurut Filia, Kementerian ESDM masih mengevaluasi permohonan perusahaan dan dokumen pendukungnya. Proses divestasi saat ini sedang berlangsung di tingkat pemegang saham mayoritas, dan perusahaan terus mendukung proses tersebut sebagai bagian dari penerbitan IUPK.

Sebelumnya, Dilo Seno Widagdo, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, menyatakan bahwa mereka masih dalam proses menilai harga valuasi yang diberikan oleh Vale Indonesia dan akan mengikuti regulasi yang ada.

"Dalam hal ini, pemerintah sudah memiliki ketentuan untuk proses transaksi akuisisi divestasi saham Vale melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 84 Tahun 2020," katanya.

Dia juga menyebutkan bahwa Vale telah mengirimkan surat penawaran harga pada 29 Desember 2023. Setelah dievaluasi oleh pemerintah, harga tersebut akan diajukan ke Kementerian Keuangan, kemudian kembali ke Kementerian ESDM, dan selanjutnya diserahkan ke Kementerian BUMN. Kementerian BUMN akan menugaskan MIND ID untuk melaksanakan harga divestasi saham INCO.

Sementara itu, menurut Investor Daily, Indonesia diperkirakan akan memproduksi 21 juta ton feronikel (FeNi) dalam beberapa tahun mendatang. Gelombang produksi smelter nikel kelas 1 Indonesia-China juga semakin dekat, yang dapat menyebabkan lonjakan pasokan nikel kelas 1 mulai tahun 2024.

Saat ini, nikel memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan ekspor Indonesia. Sebagian besar nikel yang diproduksi di Indonesia termasuk dalam kategori nikel kelas 2, termasuk nickel pig iron (NPI) dan feronikel.

Komentar